Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 20 Desember 2015

laporan pembuatan eskrim


ICE CREAM ({})
Hello guys,,,, siang-siang gini enaknya ngapain yach???
Well, dari pada sedih ngeliat anak2 udah pada pulang :(
Mending ngerjain laporan pembuatan es krim (maklum habis paktikum B-) )
Ramuan ice cream terdiri atas lemak, gula, susu, dan  sejumlah flavorin agent, dan lemak yang berfungsi untuk menyerap udara sehingga membentuk ice cream. Lemak sebagai pembentuk cream, nilai pembentukan creamnya (cream value) adalah prosentase udara yang diserap lemak didasarkan atas volume lemak yang ditambahkan. Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim atau Ice Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat, dan mempunyai tekstur yang lembut (Padaga, M, dkk, 2005).  Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Pada prinsipnya adalah penggabungan  proses homogenisasi dengan cara pengadukan (agitasi) dan pembekuan (freezing).
Apa aja sih alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat eskrim??
Pertama-tama, sediakan alat yang terdiri dari; mixer, baskom, timbangan, alat pengaduk, panci, kompor gas, thermometer, wadah stainless, dan ice cream maker.
Kedua, sediakan bahan yang berupa; coklat batang 100 gr, coklat bubuk 3 sdm, gula pasir 100 gr, butter 100 gram, CMC 1 sdm, susu skim 625 ml, kuning telur 1 butir, tepung maizena 2 ½ sdm
Selanjutnya, buat eskrim sesuai prosedur pembutannya!
v  Adonan dibuat dengan mencampurkan 150 gram gula pasir, 625 gram susu skim, dan 1g CMC/karagenan, coklat bubuk 3 sdm (A)
v  Menghangatkan susu cair 632 ml dengan susu 30˚C (B)
v  Menambahkan bahan A ke bahan B sedikit demi sedikit
v  Mencacah butter 100 gram hingga halus, masukkan butter, coklat bubuk 100 gram (lelehkan dahulu) kedalam campuran bahan A dan B setelah suhunya mencapai 45-50˚C
v  Mengaduk dan memanaskan adonan dengan cepat hingga suhu 69 C
v  Mempertahkan pada suhu 69˚C selama 30 menit
v  Ditambahkan kocokan kuning telur dan tepung maizena*
v  Menghomogenisasikan adonan selama 5 menit
v  Menurunkan suhu hingga 4˚C dengan menggunakan campuran es batu dan garam krosok
v  Dalam praktikum ini adonan dibagi menjadi 2:
1 bagian langsung dibekukan dalam freezer
1 bagian lagi, ditambahkan ice cream maker
v  Membekukan dalam freezer semalaman

Apa fungsi bahan penstabil?
Bahan penstabil dapat mempengaruhi kecepatan pelelehan es krim. Kemampuan bahan penstabil untuk mengikat air menyebabkan molekul air terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh penstabil, sehingga waktu leleh akan semakin lama. Bahan penstabil meningkatkan kekentalan adonan dengan cara membentuk matriks gel dan menahan fase cairan terdispersi. Jenis bahan penstabil yang berbeda dapat menimbulkan viskositas adonan yang juga berbeda. CMC menyerap air lebih baik dibandingkan dengan glatin. Hal ini berakibat pada viskositas mix menggunakan penstabil CMC lebih tinggi dari pada mix menggunakan penstabil gelatin (Ratna, H 2007).
Apa fungsi homogenisasi?
Homogenisasi dilakukan dari pengocokan eskrim yang dimasukkan untuk mengurangi semua ukuran lemak menjadi ≤ 2 μm. Kerugian pada produk akhir yang disebabkan oleh homogenisasi yang tidak tepat adalah overrun rendah, tekstur es krim kasar, es krim bergetah, mencair dan sebagainya. homogenisasi yang tidak tepat tersebut antara lain adalah tekanan terlalu tinggi atau rendah, terlalu banyak gumpalan lemak dan protein susu yang tidak stabil. Suhu yang baik untuk homogenisasi sekitar 71°C.
Apa fungsi telur?
Kuning telur digunakan sebagai bahan pengemulsi agar lemak dalam susu terdispersi baik dalam air sehingga tidak terjadi pemisahan fase lemak dan air selama penyimpanan.
Bagaimana teksturnya?
Texture dapat dijelaskan sebagai kehalusan pada lidah bila es krim dikonsumsi.
Body defects dapat diklasifikasikan senagai berikut:
1.    Encer (weak) atau ada benang halus (fluffy)
2.    Lembek(soggy), tetapi ini bukan merupakan kerusakan yang serius karena konsumen lebih suka body berat dengan overrun rendah.
3.    Bergetah (gummy)
4.    Rapuh/mudah hancur (crumbly), hal ini disebabkan kandungan gula rendah.

Bagi yang tidak menggunakan ice cream maker seperti kelompok saya, masukin ke wadah stainless atau logam yang aman untuk makanan. Kenapa logam? Because it's such a best conductor. Jadi masukin ke wadah logam, terus masukin ke freezer.
Ta-da,,, eskrim jadi setelah 3 hari (hehehe sorry telat \m/)
Dan ternyata dari semua hasil pembuatan yang jadi hanya punya kelompok saya (y)
Adonan yang ditambahkan maizena* jelas tidak berhasil karena tepung maizena digunakan sebagai bahan pengental. Jadi, bisa dibayangkan dong klo dipake’ buat  eskrim.
Mengapa pembuatan eskrim yang menggunakan ice cream maker gagal?
Ini semua karena kita melupakan  tahap penting dari pembuatan eskrim yaitu chilling out. Mau pake metode apapun dalam membuat eskrim, proses mendinginkan mixture ini sangat penting dan tidak boleh dilewatkan.
Apa pentingnya sih?

Chilled mixture freezed faster in the churning process than the non chilled one. And they have a fine ice cristal structure and that's means they have a better texture.
Taruh mixture dalam wadah tertutup, lalu masukkan ke dalam kulkas (jangan di freezer!) dan tunggu paling nggak 4 jam, atau suhunya udah sekitar 40 derajad Fahrenheit.
Biar lebih nikmat nggak ada salahnya coba-coba makan eskrim dengan cara lain. Berdasarkan bentuk kemasannya, es krim dapat dibedakan menjadi tiga bentuk utama, yaitu:
1.      Cone. Cone terbuat dari adonan biskuit yang berbentuk kerucut. Es krim semula hanya dapat dijual di toko kue atau restoran karena ditempatkan di mangkuk atau dijadikan minuman. Semenjak cone ditemukan, es krim dapat dijual lebih luas di jalan - jalan.
2.      Cup. Kemasan bentuk cup berawal dari gelas karton untuk minuman yang dikembangkan menjadi wadah untuk es krim. Es krim didalamnya dimakan dengan menggunakan sendok kayu.
3.      Stik. Es krim dikemas dengan menempel pada tungkai kayu yang panjang didalamnya. Ujung kayu yang lain dapat dipegang oleh konsumen sehingga mempermudah pengkonsumsian tanpa mengotori tangan.
Gimana temen2  udah taukan trik2 pembuatan es krim??
Monggo yang mau caba :D

Daftar Pustaka
Widiyani, D. 2012. Pembuatan Es Krim Ubi Jalar (Ipomea batatas) Menggunakan Alat Homogenizer. Progam Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Dipenogoro. Semarang
Saleh, E. Teknik Pengolahan Susu Dan Hasil Ternak. Progam Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Unversitas Sumatra Utara. Medan
SNI, 1995. Es Krim. Dewan Standarisasi Nasional. SNI 01-3713-1995
Padaga, M. dan M. E. Sawitri. 2005. Es Krim yang Sehat. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Ratna. H, dkk. 2007.  Pengaruh Tingkat Subtitusi Margarin Dengan Virgin Coconut Oil Dan Jenis Penstabil Terhadap Mutu Eskrim Susu Lupin. Jurnal Ilmu Dan Teknolgi Pangan Vol.5, No.1. UPH.  Tanggerang


Sabtu, 31 Oktober 2015

gizi peduli indonesia 2015



 Gizi Peduli Indonesia


Himpunan mahasiswa Universitas Darussalam progam studi ilmu gizi (al-gidzaa) baru-baru ini  berkesempatan hadir sebagai salah satu delegasi dalam acara nasional Gizi Peduli Indonesia & Siaga Gizi Indonesia, dengan tema “Program Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai Salah Satu Penanggulangan Masalah Gizi Stunting” yang diselenggarakan pada tanggal 16-18 Oktober 2015 bertempat di Dusun Kali Putih Desa Polisiri Kecamatan Bawen Kabupaten Ungaran Semarang dengan STIKES Ngudi Wulyo sebagai panitia penyelenggara.
Acara ini merupakan salah satu rangakaian kegiatan organisasi ikatan lembaga mahasiswa gizi Indonesia (ILMAGI) dalam mengabdikan ilmu dan kemampuan di bidang gizi untuk kemaslahatan masyarakat. Sehingga acara tersebut di desain sedemikian rupa agar setiap peserta dapat memaksimalkan semua kemampuannya dibidang gizi dengan meletakkan salah satu dari setiap delegasi dirumah-rumah penduduk. Himpunan gizi UNIDA mengirim 5 delegasi dengan 1 dosen pembimbing yang terdiri dari semester 3 yaitu: Diva cynthia, Ivena Claresta, Dina Muslimah, Ladyamayu Pinasti, Indahtul Mufidah, dan dosen pembimbing Sinta Mukti Permatasari, S.Gz, Dietision, MPH. 
Berbagai kegiatan diselenggarakan oleh panitia dan diikuti dengan penuh semangat dari setiap peserta terutama delegasi himpunan gizi UNIDA. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan serta pembuatan poster dari mahasiswa gizi di SD setempat dan pengukuran status gizi anak dan ibu. Penilaian status gizi anak dan ibu diukur melalui Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dll) dan dilengkapi dengan pengecekan kesehatan mata, mulut, gigi, dan kuku. Ini semua dilakukan sebagai wujud kepedulian mahasiswa gizi untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.

Setelah istirahat siang kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba yang seru dan menarik sehingga menambah kemeriahan acara tersebut. Pada sore hari dimulailah kegiatan bakti sosial kerumah-rumah warga setempat yang membutuhkan. Himpunan Gizi Unida berkesempatan memberikan bantuan kerumah ibu Sulastri di Dusun Kali Putih dengan dipandu oleh panitia menuju lokasi. Bantuan berupa sembako yang diberikan langsung oleh HM Gizi Unida. 
Malam hari menjadi malam keakraban bagi seluruh delegasi yang berpartipasi, pasalnya setiap delegasi harus menampilkan sebuah persembahan sebagai wujud apresiasinya dalam mengikuti acara tersebut.  Malam keakraban ditutup dengan penampilan kuda lumping dari warga Desa Pulosiri.
Keesekon harinya acara dilanjutkan dengan pemberian materi siaga gizi oleh TNI AD dan PMI serta praktek langsung cara memasak untuk para korban siaga gizi. Panitia membagi delegasi menjadi beberapa kelompok simulasi yaitu, kelompok sayur, kelompok deef frying (penggoreng), kelompok nasi, kelompok bumbu, kelompok boiling (rebusan), dan kelompok buah. Kegiatan tersebut menjadi penutup acara gizi peduli Indonesia, dengan segala harapan agar kegiatan tersebut benar-benar bermanfaat bagi  masyarakat sekitar dan menjadi bekal bagi para peserta dikemudian hari.





Kamis, 22 Oktober 2015

prinsip pengolahan susu pasteurisasi



PRINSIP PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI
Air susu adalah bahan baku dari semua produk susu. Sebagian besar digunakan sebagai produk pangan. Susu didapat dari sekresi kelenjar susu sapi yang dilaktasi, atau ternak lain yang sedang laktasi, diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak termasuk kolustrum), dengan tanpa penambahan atau pengurangan suatu komponen (Suardana dan Swacita, 2009). Jika Dipandang dari segi gizi, susu merupakan makanan yang memiliki nilai gizi yang hampir sempurna. Hasil olahan susu dapat berbentuk susu kental manis, susu UHT, es krim,  keju, mentega, susu krim, yoghurt, dll.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, kualitas susu perlu mendapat perhatian termasuk faktor keamanan produk yang bersangkutan, antara lain bebas dari cemaran mikrobiologis. Keamanan pangan asal ternak adalah interaksi antara status gizi, toksisitas mikrobiologis dan kimiawi yang saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat.
Untuk menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan antara lain melalui proses pemanasan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk proses pemanasan susu, salah satunya menggunakan prinsip pasteurisasi. Walaupun kondisi susu masih segar dan berasal dari sapi sehat tetapi tidak menjamin aman dikonsumsi. Susu mudah terkontaminasi oleh bakteri patogen dari lingkungan, peralatan perah, atau dari sapi. Namun demikian, susu yang telah mengalami proses pemanasan melalui pasteurisasi merupakan susu yang aman untuk dikonsumsi.

Rabu, 14 Oktober 2015

Tugas teknologi pangan




ANTIMIKROBA ALAMI PADA MAKANAN

Makanan atau bahan pangan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena perannya sangat penting untuk sumber tenaga, pertumbuhan tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit.  Dalam makanan terdapat sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung hidup manusia, tetapi makanan juga menjadi wahana bagi unsur pengganggu kesehatan manusia, berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari makanan, maupun masuk ke dalam makanan dengan cara tertentu (BPOM, 2003). Kerusakan pada bahan pangan dapat terjadai karena adanya aktivitas mikroorganisme yang dipengaruhi oleh faktor pH, kandungan gizi, senyawa antimikroba, suhu, oksigen, kelembaban, dll. Aktivitas mikroorganisme dapat dikendalikan secara kimiawi dengan menggunakan bahan-bahan antiseptik, disinfektan, senyawa antimikroba (kemoteurapeutik) dari bahan alami maupun sintetik.

Antimikroba merupakan zat yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Komponen antimikroba terdapat dalam bahan pangan melalui salah satu dari berbagai cara, yaitu terdapat secara alamiah didalam bahan pangan, ditambahkan secara sengaja kedalam makanan dan terbentuk selama pengolahan atau oleh jasad renik yang tumbuh selama fermentasi pangan (Fardiaz, 1992). Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Fungsinya memperpanjang umur simpan dan  sebagai pencegah terjadinya kerusakan makanan sebelum dikonsumsi.

Ada berbagai macam antimikroba dalam makanan misalnya, yang ada secara alami didalam makanan; phytoalexins, asam organik, komponen fenolik, minyak esensial dan antimikroba sintetik (buatan) yang sering ditambahkan dalam pengawetan yaitu; komponen asam benzoat, komponen asam asorbat, komponen sulfit, belerang dioksida, nissin, komponen asam nitrat, lisozim hidroklorida, dll. 
Mekanisme kerja dari suatu bahan antimikroba terjadi pada bagian sel terutama pada bagian membran/dinding sel, oleh karena itu matinya sel karena bahan antimikroba disebabkan oleh rusaknya membran sel. Menurut Pelczar (2008) kerusakan sel oleh bahan antimikroba adalah sebagai berikut:

Sabtu, 29 Agustus 2015

tugas psikologi kesehatan



Makna Makanan Menurut Pandangan Islam

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Secara fungsional makanan merupakan sumber energi untuk aktivitas tubuh, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Tanpa makanan makhluk hidup tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Bagaikan kendaraan tidak dapat berjalan tanpa bahan bakar. Itu artinya, betapa pentingnya makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum manusia mengetahui makanan secara fungsional, islam sebagai agama yang mengcakup segala aspek kehidupan telah memerintahkan umatnya untuk makan-makanan yang baik  dan tidak berlebihan, seperti firman Allah SWT “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan,” (QS. Al A’raaf:31).
Mengapa Allah memerintahkan makan dan minum dengan tidak berlebih-lebihan?
Di dalam tubuh manusia terdapat sistem yang berjalan didalamnya atau yang lebih dikenal dengan metabolisme. Dalam metabolisme, tubuh membutuhkan berbagai macam makronutrien maupun mikronutrien untuk menjalankan fungsi dari masing-masing organ tubuh. Makronutrien terdiri dari; karbohidrat, lemak, dan protein. Mikronutrien terdiri atas; vitamin dan berbagai macam mineral. Jika salah satu dari makro maupun mikronutrien tersebut tidak terpenuhi ataupun melebihi batas yang dibutuhkan maka, akan terjadi berbagai macam gangguan sehingga menimbulkan penyakit. Salah satu penyakit yang menjadi permasalahan diberbagai belahan dunia adalah obesitas. Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Penimbunan jaringan lemak berlebih dapat terjadi karena makanan yang dikonsumsi melebihi batas yang dibutuhkan tubuh. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Senin, 22 Juni 2015

Just For Mujahidah UNIDA



Teruntuk mujahidah UNIDA
Teman-teman telah banyak hari-hari yang telah kita lalui bersama
Senang dan sedih, tangis dan tawa menghiasi perjalanan kita
Rintangan datang silih berganti menguji kekuatan kita
Saat-saat sulit seperti ini terus  menyapa tanpa henti
Kesal, marah, bingung menjadi satu
Segala argumen keluar dari mulut ini tanpa ada solusi apapun
Hingga jalan pikiran terus mencari alasan untuk keluar dari semua ini
Apakah kita akan terpuruk dengan keadaan ini?
Akankah kita akan membatasi diri kita dengan segala keterbatasan ini?
Apakah kita akan menutup mata dengan semua yang terjadi?
Akhwati,,,,
Belum tentu lari dari satu masalah maka kita takkan menemukan masalah lainnya
Bukankah lebih baik agar berpegang tangan dan bersatu memperjuangkan hak
Bukankah lebih baik mendukung satu sama lain
Bukankah lebih baik bermusyawarah untuk mencari solusi terbaik
Bukan mencari alternetif lain yang belum tentu hasilnya lebih baik
Ingatlah teman-teman!!!
Ada orang yang bangga memiliki kita
Ada orang yang tersenyum melihat semangat kita
Ada orang yang menaruh harapan besar pada kita
Yakinlah!!!
Kita yang bertahan adalah calon-calon pejuang besar
Ujian kita tak seberat rasulullah memperjuangkan islam
Ujian kita tak sesakit rasulullah saat bertarung melawan para musuh allah
Kesulitan yang ada dihadapan kita tak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan rasulullah
Teman-teman pasti ada solusi dari semua ini
Kita punya allah yang percaya dan selalu menghargai usaha kita
Kita punya allah yang mendengarkan do’a kita
Kita masih mempunyai kekuatan yang lebih besar dari kekuatan yang ada di alam semesta ini
Yaitu ALLAH
So,,,,, nothing impossible
akhwati ,,,,
Mari kita cetak generasi-generasi muslim yang berpengetahuan dan berakhlak mulia
Mari kita realisasikan niat baik kita yaitu “islamisasi ilmu pengetahuan”
Mari kita bersama-sama mengangkat nama UNIDA ini
Sampai seluruh dunia tau bahwa kita ada