Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 29 Agustus 2015

tugas psikologi kesehatan



Makna Makanan Menurut Pandangan Islam

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Secara fungsional makanan merupakan sumber energi untuk aktivitas tubuh, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Tanpa makanan makhluk hidup tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Bagaikan kendaraan tidak dapat berjalan tanpa bahan bakar. Itu artinya, betapa pentingnya makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum manusia mengetahui makanan secara fungsional, islam sebagai agama yang mengcakup segala aspek kehidupan telah memerintahkan umatnya untuk makan-makanan yang baik  dan tidak berlebihan, seperti firman Allah SWT “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan,” (QS. Al A’raaf:31).
Mengapa Allah memerintahkan makan dan minum dengan tidak berlebih-lebihan?
Di dalam tubuh manusia terdapat sistem yang berjalan didalamnya atau yang lebih dikenal dengan metabolisme. Dalam metabolisme, tubuh membutuhkan berbagai macam makronutrien maupun mikronutrien untuk menjalankan fungsi dari masing-masing organ tubuh. Makronutrien terdiri dari; karbohidrat, lemak, dan protein. Mikronutrien terdiri atas; vitamin dan berbagai macam mineral. Jika salah satu dari makro maupun mikronutrien tersebut tidak terpenuhi ataupun melebihi batas yang dibutuhkan maka, akan terjadi berbagai macam gangguan sehingga menimbulkan penyakit. Salah satu penyakit yang menjadi permasalahan diberbagai belahan dunia adalah obesitas. Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Penimbunan jaringan lemak berlebih dapat terjadi karena makanan yang dikonsumsi melebihi batas yang dibutuhkan tubuh. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Sebagai kaum muslim ada baiknya menjadikan Rasulullah SAW menjadi acuan pola makan yang baik dan benar terutama di kehidupan sehari-hari karena, seperti yang kita tahu rasulullah tak pernah sakit kecuali 2 kali dalam hidupnya yaitu saat diracuni wanita yahudi dan  ketika ajal hendak menjemputnya. Pola makan rasulullah telah menjadi kebiasaan bagi orang-orang Yahudi sehingga tak heran apabila orang-orang Yahudi merupakan keturunan yang cerdas. Walaupun di dalam Al-Qur’an Yahudi merupakan salah satu kaum yang diberi kenikmatan oleh Allah dengan berbagai macam kenikmatan didunia. Beberapa pola makan Rasulullah yang patut diteladani:
1.    Di pagi hari Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Jika ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
2.    Pada waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah saw senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa' (matang). menurut hadist “kurma ‘ajwa berasal dari surga, ia merupakan penangkal racun, daging buahnya manis, yang airnya merupakan obat mata” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah). Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah saw kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra' yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut.
Menurut penelitian laboraturium menunjukkan bahwa kurma kaya akan antioksidan dan senyawa anti kanker. Ekstrak kurma juga terbukti mencegah kerusakan pada lemak dan protein akibat serbuan radikal bebas. Kurma juga melindungi tubuh yang menetap akibat zat kimia benzoa(a)-pyrene, penyebab kanker.
3.    Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
4.    Di malam hari Rasulullah menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum sayur-sayuran mempunyai zat yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit. Rasulullah bersabda ketika mengunjungi Ali yang sedang sakit “wahai Ali makanlah, karena ini (sliqh atau sayur rebus) lebih baik bagimu (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).
5.    Makan-makanan yang halal, Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan untuk memakan makanan halal dan meninggalkan yang haram. Seperti firman Allah SWT dalam surat al-baqarah ayat 168:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
Untuk mengetahui  macam-macam makanan yang haram dan halal dijelaskan dalam surat al-baqarah ayat 173 yang berbunyi:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ[173]

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
6.    Tidak mengkombinasikan beberapa macam makanan-makanan tertentu misalnya:
·      Jangan minum susu bersamaan dengan daging
·      Jangan makan ayam bersamaan minum susu
·      Jangan makan ikan bersama telur
·      Jangan makan ikan bersama daun salad
·      Jangan minum susu bersama cuka
·      Jangan makan buah bersama minum susu
7.    Makan buah-buahan terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Rasulullah mengajurkan untuk memakan buah-buahan terlebih dahulu sebelum makan-makanan berat. Menurut beberapa penelitian jika makan buah terlebih dahulu dapat memancing getah lambung keluar. Selain itu, buah juga menyediakan enzim yang baik untuk pencernaan. Enzim dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak tubuh sehingga tubuh pun akan dengan mudah mencerna tanpa harus memproduksi enzim pencernaan.
Inilah berbagai macam pola makan Rasulullah yang dianjurkan terutama bagi umat muslim. Dengan menjaga pola makan dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal telah menjadi bukti wujud kesyukuran terhadap sang pencipta atas rezeki yang diberikan. Menjaga kesehatan dengan pola hidup yang baik akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan menjadi insan yang produktif untuk membangun peradaban islam yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda, "Khairunnas anfa’uhum linnas", yang artinya, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (HR. Bukhari dan Muslim).
DAFTAR PUSTAKA
N.S. Budiana. (2013). Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar swadaya. Jakarta
dr. Andry Hartono, Sp, GK. (2002). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Buku kedokteraan EGC. Jakarta
Republika online. Meneladani Pola Makan Sehat Rasulullah Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/shortlink/83325





0 komentar: