Makna Makanan Menurut Pandangan Islam
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan.
Secara fungsional makanan merupakan sumber energi untuk aktivitas tubuh,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Tanpa makanan makhluk hidup tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Bagaikan kendaraan tidak dapat
berjalan tanpa bahan bakar. Itu artinya, betapa pentingnya makanan dalam
kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum manusia mengetahui makanan secara fungsional, islam
sebagai agama yang mengcakup segala aspek kehidupan telah memerintahkan umatnya
untuk makan-makanan yang baik dan tidak
berlebihan, seperti firman Allah SWT “Makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebihan,” (QS. Al A’raaf:31).
Mengapa Allah memerintahkan makan dan minum dengan
tidak berlebih-lebihan?
Di dalam tubuh manusia terdapat sistem yang
berjalan didalamnya atau yang lebih dikenal dengan metabolisme. Dalam
metabolisme, tubuh membutuhkan berbagai macam makronutrien maupun mikronutrien
untuk menjalankan fungsi dari masing-masing organ tubuh. Makronutrien terdiri
dari; karbohidrat, lemak, dan protein. Mikronutrien terdiri atas; vitamin dan
berbagai macam mineral. Jika salah satu dari makro maupun mikronutrien tersebut
tidak terpenuhi ataupun melebihi batas yang dibutuhkan maka, akan terjadi
berbagai macam gangguan sehingga menimbulkan penyakit. Salah satu penyakit yang
menjadi permasalahan diberbagai belahan dunia adalah obesitas. Obesitas
merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan
lemak dalam tubuh secara berlebihan. Penimbunan jaringan lemak berlebih dapat
terjadi karena makanan yang dikonsumsi melebihi batas yang dibutuhkan tubuh.
Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk makan sebelum lapar dan
berhenti sebelum kenyang.
Sebagai kaum muslim ada baiknya menjadikan
Rasulullah SAW menjadi acuan pola makan yang baik dan benar terutama di
kehidupan sehari-hari karena, seperti yang kita tahu rasulullah tak pernah
sakit kecuali 2 kali dalam hidupnya yaitu saat diracuni wanita yahudi dan ketika ajal hendak menjemputnya. Pola makan
rasulullah telah menjadi kebiasaan bagi orang-orang Yahudi sehingga tak heran
apabila orang-orang Yahudi merupakan keturunan yang cerdas. Walaupun di dalam
Al-Qur’an Yahudi merupakan salah satu kaum yang diberi kenikmatan oleh Allah
dengan berbagai macam kenikmatan didunia. Beberapa pola makan Rasulullah yang
patut diteladani:
1.
Di
pagi hari Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang
dicampur dengan sesendok madu asli. Jika ditinjau dari ilmu kesehatan, madu
berfungsi untuk membersihkan
lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan
peradangan.
2.
Pada
waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah saw senantiasa mengonsumsi tujuh
butir kurma ajwa' (matang). menurut
hadist “kurma ‘ajwa berasal dari surga, ia merupakan penangkal racun, daging
buahnya manis, yang airnya merupakan obat mata” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam
makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun
yang tertelan oleh Rasulullah saw kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang
terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra' yang ikut
makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun
tersebut.
Menurut
penelitian laboraturium menunjukkan bahwa kurma kaya akan antioksidan dan
senyawa anti kanker. Ekstrak kurma juga terbukti mencegah kerusakan pada lemak
dan protein akibat serbuan radikal bebas. Kurma juga melindungi tubuh yang
menetap akibat zat kimia benzoa(a)-pyrene, penyebab kanker.
3.
Menjelang
sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu,
Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak
sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan
sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang
dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin.
4.
Di
malam hari Rasulullah menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum
sayur-sayuran mempunyai zat yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan
melindungi dari serangan penyakit. Rasulullah bersabda ketika mengunjungi Ali
yang sedang sakit “wahai Ali makanlah, karena ini (sliqh atau sayur rebus)
lebih baik bagimu (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).
5.
Makan-makanan
yang halal, Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan untuk memakan makanan halal
dan meninggalkan yang haram. Seperti firman Allah SWT dalam surat al-baqarah
ayat 168:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi
baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu”
Untuk mengetahui macam-macam makanan yang haram dan halal dijelaskan
dalam surat al-baqarah ayat 173 yang berbunyi:
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ
عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ[173]
Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
6.
Tidak
mengkombinasikan beberapa macam makanan-makanan tertentu misalnya:
·
Jangan
minum susu bersamaan dengan daging
·
Jangan
makan ayam bersamaan minum susu
·
Jangan
makan ikan bersama telur
·
Jangan
makan ikan bersama daun salad
·
Jangan
minum susu bersama cuka
·
Jangan
makan buah bersama minum susu
7.
Makan
buah-buahan terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Rasulullah mengajurkan untuk
memakan buah-buahan terlebih dahulu sebelum makan-makanan berat. Menurut beberapa
penelitian jika makan buah terlebih dahulu dapat memancing getah lambung keluar.
Selain itu, buah juga menyediakan enzim yang baik untuk pencernaan. Enzim dari
buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak tubuh
sehingga tubuh pun akan dengan mudah mencerna tanpa harus memproduksi enzim
pencernaan.
Inilah berbagai macam pola makan Rasulullah yang
dianjurkan terutama bagi umat muslim. Dengan menjaga pola makan dan tidak
berlebih-lebihan dalam segala hal telah menjadi bukti wujud kesyukuran terhadap
sang pencipta atas rezeki yang diberikan. Menjaga kesehatan dengan pola hidup
yang baik akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan menjadi insan yang
produktif untuk membangun peradaban islam yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda, "Khairunnas anfa’uhum linnas",
yang artinya, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak
manfaatnya bagi orang lain" (HR. Bukhari dan Muslim).
DAFTAR PUSTAKA
N.S. Budiana. (2013). Buah Ajaib Tumpas Penyakit.
Penebar swadaya. Jakarta
dr.
Andry Hartono, Sp, GK. (2002). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan
Kesehatan. Buku kedokteraan EGC. Jakarta
Republika
online. Meneladani Pola Makan Sehat Rasulullah Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/shortlink/83325
0 komentar:
Posting Komentar