Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 25 Desember 2016

Studi Kehalalan Pangan

Peningkatan Keuntungan Bagi UKM (usaha kecil menengah) Dengan Penerapan Sistem Jaminan Halal


Perkembangan UKM (usaha kecil menengah) di Indonesia mulai menunjukkan peranannya dibidang ekonomi. Terlihat dari catatan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 8,3 persen secara year-on-year per Juni 2016. Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo, “sektor UMKM sangat berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor tersebut dapat langsung berkembang tanpa perlu menunggu pembangunan infrastruktur. Selain itu, budaya dan kearifan lokal Indonesia mendukung pengembangan ekonomi” (Tempo, 2016). Oleh karena itu, perlu diadakan pembinaan untuk peningkatan mutu terutama usaha dibidang pangan. Melihat pasar Indonesia yang sangat menjajikan terlihat dari masyarakat Indonesia yang konsumtif. Ini bisa menjadi alternatif baik untuk peningkatan UKM di Indonesia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan UKM (usaha kecil menengah) pangan di Indonesia adalah mutu dan sertifikasi halal. Berdasarkan UU no.7 tahun 1996 tentang pangan, para penyelenggara makanan diharapkan dapat memenuhi persyaratan dari aspek keamanan, mutu, harga, gizi, dan kesehatan sehingga terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab.
Untuk itu, penyediaan pangan halal harus diutamakan melihat mayoritas penduduk Indonesia beragama islam sehingga konsumen merasa aman dan nyaman mengkonsumsi pangan produksi UKM (usaha kecil menengah). Ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban mengkonsumsi makanan halal:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”(Al-Baqarah: 168).
Dengan penerapan system jaminan halal dapat dipastikan UKM (usaha kecil menengah) dapat tumbuh lebih pesat seiring persaingan globalisasi. Karena tersedianya pangan yang ekonomis tapi bermutu tinggi sehingga dapat dijangkau semua kalangan. Beberapa keuntungan UKM (usaha kecil menengah) dalam menerapkan system jaminan halal adalah:
1.    Peningkatan konsumen
2.    Menjangkau semua kalangan baik muslim maupun non muslim
3.    Terciptanya rasa aman dan nyaman pada konsumen ketika mengkonsumsi suatu produk makanan
4.    Kualitas produk terjamin
5.    Terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab
6.    Kepercayaan dan loyalitas konsumen akan meningkat
Adapun beberapa manfaat label halal bagi produsen antara lain (Ramlan & Nahrowi, 2014):
1.    Memilki USP (Unic Selling Point).
2.    Meningkatkan kepercayaan konsumen atas produk yang dikeluarkannya.
3.    Kesempatan untuk meraih pasar pangan halal global yang diperkirakan sebanyak 1,4 milyar Muslim dan jutaan non Muslim lainnya.
4.    Sertifikasi halal adalah jaminan yang dapat dipercaya untuk mendukung klaim pangan halal.
5.    100 % keuntungan dari market share yang lebih besar tanpa kerugian dari pasar/klien non Muslim.
6.    Meningkatkan marketability produk di pasar/Negara Muslim.
7.    Investasi berbiaya murah dibandingkan dengan pertumbuhan revenue yang dapat dicapai.
8.    Peningkatan citra produk.
Diharapkan dengan adanya penerapan jaminan halal pada pangan dapat menguntungkan kedua belah pihak baik produsen maupun konsumen. Sehingga dapat memakmurkan dan meningkatkan kualitas SDM Bangsa Indonesia melalui perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab.
Referensi
Floretin, F. 2016. BI: Kontribusi UKM Terhadap PDB Bisa Naik Hingga 70 Persen. Tempo. Jakarta. https://m.tempo.co/read/news/2016/08/26/090799171/bi-kontribusi-ukm-terhadap-pdb-bisa-naik-hingga-70-persen
Presiden RI. 1996. UU No.7 Tahun 1996 Tentang : Pangan. Jakarta
Ramlan & Nahrowi. 2014. Sertifikasi Halal Sebagai Penerapan Etika Bisnis Islami Dalam Upaya Perlindungan Bagi Konsumen Muslim. Universitas Muhammadiyah SUMUT. Jurnal Ahkam: Vol. XIV, No. 1. Medan
Rekotomo. 2016. Kredit UMKM Tumbuh 8,3 Persen pada Juni 2016. Tempo. Semarang. https://m.tempo.co/read/news/2016/08/25/087798997/kredit-umkm-tumbuh-8-3-persen-pada-juni-2016 (didownload tanggal 25 Desember 2016)




Rabu, 10 Agustus 2016

MIE DAN ROTI ALA BUMI DARUSSALAM
Pondok modern darussalam gontor sebagai lembaga pendidikan selalu memegang teguh prinsipnya. Keikhlasan, kesungguhan, kerja keras, dan disiplin merupakan modal utama yang ditanamkan kepada setiap santriwati. Hal inilah yang menuntut agar pondok dapat memberikan wadah sebagai ladang pembelajaran dan pendidikan. Sehingga dibuatlah unit-unit usaha pondok seperti mini market, wartel,koperasi, dll. Dalam beberapa tahun belakangan, Gontor Puttri 1 mencoba untuk membangun unit-unit tambahan sesuai kebutuhan pondok yaitu toko roti dan pengelolahan mie.
Awal mula berdirinya toko roti tersebut dikarenakan melihat potensi santriwati yang sangat menyukai roti maka, para ustadzah berinisiatif untuk membuka toko roti sebagai unit usaha pondok. Pada tanggal 1 Muharram resmilah Annisa bakery dibuka sebagai toko roti pertama di Gontor Putri 1. Pada awal produksi dibuatlah sekitar 17 kg/hari roti akan tetapi, seiring berjalannya waktu produksi meningkat menjadi 39 kg/hari. Ada berbagai macam roti yang tersedia di Annisa Bakery seperti roti tawar, bolu, cake, brownies, dll.  Di usianya yang mulai memasuki tahun ketiga, Annisa bakery tidak hanya menjual roti tapi juga berbagai macam minuman seperti sari apel, teh, sari kedelai, kacang hijau, pudding, dll.
Roti produksi Annisa Bakery

Berbagai macam pilihan pudding

Minuman teh Annisa Bakery

Mie ala bumi darussalam

Setelah selang 1 tahun lebih berdirinya Annisa Bakery, baru-baru ini dibuka unit baru yaitu Chicken Noodle Shop. Unit ini berdiri karena kekhawatiran pengasuh pondok terhadap santriwati akan konsumsi mie berpengawet sangat tinggi. Sehingga pada November 2015 lalu diresmikanlah toko mie tersebut. Dengan dibantu 20 staff dari kelas 6 KMI, 2 orang ustadzah serta ditambah 2 orang yang membantu dalam peracikan mie tersebut, unit ini dapat memproduksi sekitar 25 kg mie yang terdiri dari mie ayam, mie ayam bakso, dll. Selain itu, unit tersebut juga digunakan untuk mengasah kemampuan dan kreatifitas para ustadzah dibidang tata boga. Ini semua terlihat dari pembuatan mie ungu dengan berbahan dasar ketela dan mie hijau berbahan dasar bayam sehingga dapat meningkatkan nilai gizi yang terkandung didalam mie tersebut.
Dengan berdirinya Annisa bakery dan Chicken Noodle Shop diharapkan dapat menunjang kecukupan gizi santriwati serta tetap terus menumbuhkan nilai-nilai pendidikan, keikhlasan, kesungguhan, disiplin, dan kerja keras disetiap jihad para santri, ustadzah, dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Seperti slogan perjuangan Gontor yang selalu didengungkan “Bondo pikir lek perlu sak nyawane pisan”.

Senin, 30 Mei 2016

Defesiensi Zat Besi Pada Atlet Wanita
Iron Deficiency In Women Athletes

Ivena Claresta*, Mugi Susilo Wardani*, Siti Eka Mustafida*
*Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Darussalam Gontor

Abstract 
Background : Deficiency iron on female athletes often occurs due to biological conditions, fault of diet and hygiene. Where this situation greatly affects the performance of an athlete in field.
Objective : Determine the extent effect of iron on the performance for female athletes in the field and other factors influence it.
Methode : The study design used of research literature review. In this study , using descriptive analysis.
Result : Iron deficiency greatly affect for performance of athletes in the field.
Conclusion : Iron deficiency in female athletes be affected a variety of factors. Adverse effects of iron deficiency anemia of iron nutrition is that will reduce the performance of the athletes while practicing or competing. arrangements a good diet as well as the granting of supplementasi can improve the levels of iron in the body.
Keywords : Iron, performance, female athletes, anemia.
Abstrak 
Latar belakang : Defesiensi zat besi pada atlet wanita sering terjadi karena kondisi biologis, kesalahan dalam pola makan, dan kebersihan. Dimana keadaan ini sangat mempengaruhi performa  seorang atlet dilapangan.
Tujuan : mengetahui sejauh mana pengaruh zat besi terhadap performa atlet wanita dilapangan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam bentuk penelitian kajian pustaka. Dalam penelitian ini, menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil : Kekurangan zat besi sangat mempengaruhi performa atlet dilapangan akan tetapi, dapat ditangani dengan pengaturan pola makan dan supplementasi zat besi.
Kesimpulan : Defisiensi zat besi pada atlet wanita dipengaruhi berbagai faktor. Efek merugikan dari defisiensi zat besi adalah anemia gizi besi yang akan mengurangi performa sang atlet ketika latihan maupun berkompetisi. Pengaturan pola makan yang baik serta pemberian supplementasi dapat memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh.
Kata kunci :  zat besi, performa, atlet wanita, anemia



Minggu, 24 April 2016

Metode diet detoks

Pusing mau diet??#:-s
Diet detoks bisa menjadi solusi pilihanmu,,,
Diet detoks berasal dari kata detoksifikasi yang berarti penghilang racun. Secara umum, prinsip dalam melakukan detoksifikasi adalah menjaga keseimbangan mikroflora usus dengan mengkonsumsi probiotik dan mengurangi beban saluran cerna. Menurut Rita Ramayulis, DCN., M.Kes dalam bukunya “detox is easy” ada 5 metode detoksifikasi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Detoksifikasi dengan puasa
Puasa yang dimaksud disini adalah menahan diri dari makan dan minum serta sifat-sifat yang merusak hati seperti marah, iri, dengki, membicarakan orang lain, dan sebagainya
2. Detoksifikasi dengan air putih
Air merupakan mediator untuk membuang racun dalam tubuh dengan mengangkut komponen sisa metabolisme dari dalam sel kebagian luar tubuh.
3. Detoksifikasi dengan terapi jus
Jus dapat menyeimbangkan asam basa tubuh yang akan membantu terbentuknya suasana alkali didalam saluran cerna sehingga menjadi lingkungan yang baik untuk bakteri baik bertumbuh. Selain itu, pencernaan dan penyerapan  akan berlangsung dengan baik.
4. Food detoks
Food detoks adalah dengan beristirahat dari makanan tinggi lemak, gula, dan garam, serta tidak hidup bermalas-malasan dan menggantinya dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat, vitamin, dan mineral.
5. Detoksifikasi dengan latihan fisik
Dengan latihan fisik akan membuat oksigen lebih banyak dikonsumsi tubuh dan peredaran darah menjadi lancar, serta meningkatkan kemampuan jantung untuk menyediakan oksigen yang pada akhirnya akan meningkatkan status kebugaran.
Nah, udah tau kan metode diet detoks,,,,,
sekarang tinggal diaplikasiin deh dirumah
semoga berhasil (y)



Rabu, 30 Maret 2016

Pemberian Suplemen Vitamin Pada Anak Prasekolah

Vitamin adalah zat organik kompleks yang berfungsi sebagai zat pengatur proses biokimiawi dan pemeliharaan sistem biologis tubuh (Tejasari, 2005). Vitamin dibagi menjadi vitamin larut air (B dan C) dan vitamin larut Lemak (A,D,E, dan K). Sebagian besar kandungan vitamin dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti buah dan sayur. Vitamin sangat dibutuhkan bagi semua golongan umur terutama anak-anak prasekolah yang masih dalam masa pertumbuhan.
Seiring berkembangnya teknologi IPTEK dan perubahan pola makan maka, dibuatlah suplementasi vitamin terutama bagi orang-orang yang membutuhkan dan memiliki difisiensi zat tertentu. Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan, mengandung satu atau lebih sebagai berikut, yaitu vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino, bahan yang digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau konsentrat, metabolit, konsituen, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan diatas. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet efervesen, tablet kunyah, serbuk, kapsul lunak, granula, pastiles, atau produk cair berupa tetes, sirup, atau larutan (BPOM, 1996). Berikut adalah daftar beberapa vitamin & mineral serta batasan yang diperbolehkan terkandung didalam suplemen berdasarkan keputusan BPOM RI nomor HK.00.05.23.3644 :


No.
Nama
Batas maks/hari
1
Vitamin A
5000 UI
2
BetaKaroten
15 mg
3
Vitamin B
1100 mg
4
Vitamin B
250 mg
5
Vitamin B
12200 mcg
6
Vitamin B3:
Niasin
Niasinamida

100 mg
250 mg

7
Vitamin B6
6100 mg
8
Vitamin D
400 UI
9
Vitamin E
400 UI
10
Vitamin C
1000 mg
Pemberian suplemen vitamin bagi anak prasekolah, sering dilakukan oleh para orang tua dengan anggapan bahwa “anak akan menjadi lebih sehat dengan pemberian suplemen”. Di Belgia ditemukan bahwa masih banyak anak mengkonsumsi suplemen meskipun dapat memenuhi gizi hanya melalui makanannya (Huybrechts, L et al .2010). Hasil yang sama di Jerman menunujukkan rata-rata asupan vitamin dan mineral anak dapat dipenuhi hanya melalui asupan makanan (Picciano et al. 2007). Akibatnya anak yang mengkonsumsi suplemen diperkirakan dapat melebihi asupan mikronutrien dalam tubuhnya (Hathcock, J. 1997).
Sebenarnya suplementasi tidak diperlukan karena sebagian besar anak sudah dapat memenuhi kebutuhan gizinya melalui asupan makan kecuali, terjadi defisiensi zat tertentu pada anak sehingga memaksakan seorang anak harus mengkonsumsi suplemen untuk membantu jalannya fungsi tubuh. Berdasarkan penelitian (Sudargo, T. dkk. 2012) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan asupan makan dan status gizi antara anak yang diberikan suplemen dan yang tidak. Itu artinya, pemberian suplemen pada anak prasekolah yang memiliki status gizi baik tidak memerlukan suplemen.  

Daftar Pustaka
BPOM RI. 1996. Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan. Nomor HK.00.05.23.3644. http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/final%20kep_lampiran.pdf (diakses tanggal 31 Maret 2016)
BPOM RI. 2005. Tata Laksana Pendaftaran Suplemen Makanan. Nomor HK.00.41.11.1381. file:///C:/Users/acer/Downloads/PER%20KBPOM_NO.HK.00.05.41.1381_Tentang%20TATA%20LAKSANA%20PENDAFTARAN%20S_2005.pdf (diakses tanggal 31 Maret 2016)
Hathcock, J. 1997. Vitamins And Minerals : Efficacy And Safety. Am J Clin Nutr 66 (2):427-37
Huybrechts, L et al .2010. High Dietary Supplement Intakes Among Flemish Preschoolers. Appetite 54:340-5
Picciano et al. 2007. Dietary Supplement Use Among Infants, Children, And Adolescents In The United States. Arch Pediatr Adolesch Med 161 (10):978-85
Sudargo. T, dkk. 2012. Faktor Ibu Dalam Pemberian Suplemen Pada Anak Prasekolah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol.8, No.4, 172:181. Yogyakarta
Tejasari. 2005.  “Nilai-Nilai Pangan”. Graha Ilmu. Yogyakarta