Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 31 Oktober 2015

gizi peduli indonesia 2015



 Gizi Peduli Indonesia


Himpunan mahasiswa Universitas Darussalam progam studi ilmu gizi (al-gidzaa) baru-baru ini  berkesempatan hadir sebagai salah satu delegasi dalam acara nasional Gizi Peduli Indonesia & Siaga Gizi Indonesia, dengan tema “Program Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai Salah Satu Penanggulangan Masalah Gizi Stunting” yang diselenggarakan pada tanggal 16-18 Oktober 2015 bertempat di Dusun Kali Putih Desa Polisiri Kecamatan Bawen Kabupaten Ungaran Semarang dengan STIKES Ngudi Wulyo sebagai panitia penyelenggara.
Acara ini merupakan salah satu rangakaian kegiatan organisasi ikatan lembaga mahasiswa gizi Indonesia (ILMAGI) dalam mengabdikan ilmu dan kemampuan di bidang gizi untuk kemaslahatan masyarakat. Sehingga acara tersebut di desain sedemikian rupa agar setiap peserta dapat memaksimalkan semua kemampuannya dibidang gizi dengan meletakkan salah satu dari setiap delegasi dirumah-rumah penduduk. Himpunan gizi UNIDA mengirim 5 delegasi dengan 1 dosen pembimbing yang terdiri dari semester 3 yaitu: Diva cynthia, Ivena Claresta, Dina Muslimah, Ladyamayu Pinasti, Indahtul Mufidah, dan dosen pembimbing Sinta Mukti Permatasari, S.Gz, Dietision, MPH. 
Berbagai kegiatan diselenggarakan oleh panitia dan diikuti dengan penuh semangat dari setiap peserta terutama delegasi himpunan gizi UNIDA. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan serta pembuatan poster dari mahasiswa gizi di SD setempat dan pengukuran status gizi anak dan ibu. Penilaian status gizi anak dan ibu diukur melalui Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dll) dan dilengkapi dengan pengecekan kesehatan mata, mulut, gigi, dan kuku. Ini semua dilakukan sebagai wujud kepedulian mahasiswa gizi untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.

Setelah istirahat siang kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba yang seru dan menarik sehingga menambah kemeriahan acara tersebut. Pada sore hari dimulailah kegiatan bakti sosial kerumah-rumah warga setempat yang membutuhkan. Himpunan Gizi Unida berkesempatan memberikan bantuan kerumah ibu Sulastri di Dusun Kali Putih dengan dipandu oleh panitia menuju lokasi. Bantuan berupa sembako yang diberikan langsung oleh HM Gizi Unida. 
Malam hari menjadi malam keakraban bagi seluruh delegasi yang berpartipasi, pasalnya setiap delegasi harus menampilkan sebuah persembahan sebagai wujud apresiasinya dalam mengikuti acara tersebut.  Malam keakraban ditutup dengan penampilan kuda lumping dari warga Desa Pulosiri.
Keesekon harinya acara dilanjutkan dengan pemberian materi siaga gizi oleh TNI AD dan PMI serta praktek langsung cara memasak untuk para korban siaga gizi. Panitia membagi delegasi menjadi beberapa kelompok simulasi yaitu, kelompok sayur, kelompok deef frying (penggoreng), kelompok nasi, kelompok bumbu, kelompok boiling (rebusan), dan kelompok buah. Kegiatan tersebut menjadi penutup acara gizi peduli Indonesia, dengan segala harapan agar kegiatan tersebut benar-benar bermanfaat bagi  masyarakat sekitar dan menjadi bekal bagi para peserta dikemudian hari.





Kamis, 22 Oktober 2015

prinsip pengolahan susu pasteurisasi



PRINSIP PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI
Air susu adalah bahan baku dari semua produk susu. Sebagian besar digunakan sebagai produk pangan. Susu didapat dari sekresi kelenjar susu sapi yang dilaktasi, atau ternak lain yang sedang laktasi, diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak termasuk kolustrum), dengan tanpa penambahan atau pengurangan suatu komponen (Suardana dan Swacita, 2009). Jika Dipandang dari segi gizi, susu merupakan makanan yang memiliki nilai gizi yang hampir sempurna. Hasil olahan susu dapat berbentuk susu kental manis, susu UHT, es krim,  keju, mentega, susu krim, yoghurt, dll.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, kualitas susu perlu mendapat perhatian termasuk faktor keamanan produk yang bersangkutan, antara lain bebas dari cemaran mikrobiologis. Keamanan pangan asal ternak adalah interaksi antara status gizi, toksisitas mikrobiologis dan kimiawi yang saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat.
Untuk menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan antara lain melalui proses pemanasan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk proses pemanasan susu, salah satunya menggunakan prinsip pasteurisasi. Walaupun kondisi susu masih segar dan berasal dari sapi sehat tetapi tidak menjamin aman dikonsumsi. Susu mudah terkontaminasi oleh bakteri patogen dari lingkungan, peralatan perah, atau dari sapi. Namun demikian, susu yang telah mengalami proses pemanasan melalui pasteurisasi merupakan susu yang aman untuk dikonsumsi.

Rabu, 14 Oktober 2015

Tugas teknologi pangan




ANTIMIKROBA ALAMI PADA MAKANAN

Makanan atau bahan pangan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena perannya sangat penting untuk sumber tenaga, pertumbuhan tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit.  Dalam makanan terdapat sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung hidup manusia, tetapi makanan juga menjadi wahana bagi unsur pengganggu kesehatan manusia, berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari makanan, maupun masuk ke dalam makanan dengan cara tertentu (BPOM, 2003). Kerusakan pada bahan pangan dapat terjadai karena adanya aktivitas mikroorganisme yang dipengaruhi oleh faktor pH, kandungan gizi, senyawa antimikroba, suhu, oksigen, kelembaban, dll. Aktivitas mikroorganisme dapat dikendalikan secara kimiawi dengan menggunakan bahan-bahan antiseptik, disinfektan, senyawa antimikroba (kemoteurapeutik) dari bahan alami maupun sintetik.

Antimikroba merupakan zat yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Komponen antimikroba terdapat dalam bahan pangan melalui salah satu dari berbagai cara, yaitu terdapat secara alamiah didalam bahan pangan, ditambahkan secara sengaja kedalam makanan dan terbentuk selama pengolahan atau oleh jasad renik yang tumbuh selama fermentasi pangan (Fardiaz, 1992). Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Fungsinya memperpanjang umur simpan dan  sebagai pencegah terjadinya kerusakan makanan sebelum dikonsumsi.

Ada berbagai macam antimikroba dalam makanan misalnya, yang ada secara alami didalam makanan; phytoalexins, asam organik, komponen fenolik, minyak esensial dan antimikroba sintetik (buatan) yang sering ditambahkan dalam pengawetan yaitu; komponen asam benzoat, komponen asam asorbat, komponen sulfit, belerang dioksida, nissin, komponen asam nitrat, lisozim hidroklorida, dll. 
Mekanisme kerja dari suatu bahan antimikroba terjadi pada bagian sel terutama pada bagian membran/dinding sel, oleh karena itu matinya sel karena bahan antimikroba disebabkan oleh rusaknya membran sel. Menurut Pelczar (2008) kerusakan sel oleh bahan antimikroba adalah sebagai berikut: